Sabtu, 25 Desember 2010

“Talk Show Tayang Subuh Yang Nonton Setan, Jin, dan Kuntilanak”


Jakarta, Medikomnews - “Masa Talk Show ditayangkan pada jam/pukul 04,00 dinihari/subuh. Yang nonton itu setan, Jin dan Kuntilanak. Mana mungkin orang lagi tidur, bisa nonton acara pagi buta begitu. Itu benar-benar keterlaluan”, geram Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta dari Partai Damai Sejahtera, Drs. Sahrianta Tarigan dan salah satu Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Syaiful Jihad. Rabu (22/12).
Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Partai Damai Sejahtera, Drs Sahrianta Tarigan dan Ketua LSM Humanika, Syaiful Jihad desak Kejaksaan Agung (Kejagung) agar mengusut tuntas proyek di Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Provinsi DKI Jakarta, yang dikomandoi oleh RA Zulkarnaen. Pasalnya, proyek sosialisasi/Talk Show hasil pembangunan DKI Jakarta yang bernilai milyaran rupiah/Rp.1,8 milyar itu sangat mubazir.
Drs.Sahrianta Tarigan mengatakan, proyek sosialisasi/Talk Show tergolong sangat besar. Seharusnya tayangan sosialisasi/Talk Show itu pada saat jam-jam ramai sehingga masyarakat DKI Jakarta khususnya, dapat melihat acara tersebut. Apalagi, judul Talk Show ditayang di salah satu media elektronik/TV swasta sangat bagus/menarik, membahas masalah “Hasil Pembangunan DKI Jakarta Bidang Transportasi”, kata Drs.Sahrianta Tarigan di ruang Pimpinan Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Masih Drs.Sahrianta Tarigan, tapi, mengapa dan kenapa Humas Setwan DPRD Provinsi DKI Jakarta RA Zulkarnaen menayangkannya pada pukul/jam 04.00 dinihari/subuh. Dan siapa yang mau nonton acara itu, sedangkan orang-orang lagi pada asik tidur. Proyek ini kan nilainya milyaran rupiah, dan ini uang rakyat lho, kata Drs. Sahrianta Tarigan politisi yang mempunyai ciri khas berkumis tebal/lebat dan berkulit putih.
Ketua LSM Humanika, Syaiful Jihad pun geram dan mengatakan, sudah saatnya Kejagung menjemput bola dan turun meneliti masalah tersebut. Diduga, ada unsur merugikan keuangan negara/daerah karena proyek besar yang nilainya milyaran rupiah itu ditayangkan subuh yang sudah pasti biayanya sangat murah. Saya punya bukti tayangannya. Sepertinya kasus korupsi program kajian jilid dua akan terulang, geram Syaiful Jihad.
Kepala Humas Setwan DPRD Provinsi DKI Jakarta, RA Zulkarnaen saat dikonfirmasi melalui pesan singkat (SMS) sampai berita ini diturunkan tidak menjawab. Bahkan Medikom berusaha keras SMS kembali ketiga Hand Phone (HP) yang dimiliki/dipegang RA Zulkarnaen dan sampai sat ini pun tidak ada jawabannya. Isi SMS Medikom kepada RA Zulkarnaen. (tim)